NEWS

Apa yang dapat kita tingkatkan untuk memperkuat sistem surveilans malaria di Indonesia?

Tahun 2030 mendatang merupakan momentum eliminasi untuk berbagai jenis penyakit, tak terkecuali malaria. Pada tahun yang sama badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) mencanangkan adanya eliminasi setidaknya pada 35 negara endemis malaria. Tak banyak dari kita yang tahu bahwa sebenarnya Indonesia sudah berada di jalan untuk terbebas dari malaria.

WHO Indonesia dan Kementerian Kesehatan Indonesia melaporkan selama 1 dekade terakhir terdapat penurunan kasus malaria sebesar 50%. Selain itu terjadi penurunan 66% kematian akibat malaria, sebanyak 266 dari 514 kabupaten di Indonesia telah terbebas dari malaria pada tahun 2017, dan yang tidak kalah penting adalah 93 kabupaten telah berubah status penyebarannya dari tinggi ke sedang dan dari sedang ke rendah.

Kuatnya sistem kesehatan nasional dan sistem surveilans merupakan faktor kunci dalam proses eliminasi malaria di Indonesia, selain faktor biologi dan lingkungan. Sistem kesehatan nasional dan surveilans yang baik berperan dalam membantu mendeteksi keseluruhan kasus serta pengelolaannya. Hal yang berbeda terjadi di Kabupaten Kulon Progo dan Magelang. Pasalnya, kedua kabupaten ini masih menjadi kabupaten dengan kasus malaria tertinggi di Pulau Jawa. Setelah ditelisik lebih jauh, sumber utama dari permasalahan ini adalah faktor lingkungan yang memudahkan nyamuk untuk berkembang biak. 

Berangkat dari hal di atas, peneliti kami melakukan studi untuk membantu menguatkan sistem surveilans untuk wilayah Kulon Progo dan Magelang. Banyak sekali pelajaran yang dapat dipetik dari studi ini. Salah duanya adalah ketersediaan obat antimalaria dan jarak menuju fasilitas pelayanan kesehatan. Terbatasnya obat antimalaria dan semakin jauhnya jarak ke fasilitas pelayanan kesehatan menyebabkan masyarakat semakin enggan untuk memperoleh penanganan malaria. Selain itu, tenaga kesehatan komunitas merupakan pemain kunci dalam hal penguatan sistem surveilans juga untuk memudahkan akses terkait dengan pengujian kasus, dan membawa pengobatan malaria lebih dekat ke masyarakat.

Pelajari selengkapnya terkait studi ini pada tautan http://bit.ly/BMCMalariaFramework