STORIES

Lesson Learned: Kick-off Meeting Program ACTIVATE Bersama P2PTVZ Kemenkes RI

Zoom meeting acara kick-off meeting ACTIVATE yang hadiri oleh Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes. selaku direktur P2PTVZ Kemenkes RI

Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM bersama subdit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengadakan kick off meeting pada Rabu (13/10) berjudul pengembangan kapasitas daerah dalam pembelajaran teknologi Aedes Aegypti ber-wolbachia sebagai pelengkap program penanggulangan dengue di Indonesia melalui program ACTIVATE. 

Kick off meeting ACTIVATE mengundang Direktur P2PTVZ kementerian kesehatan RI Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes., Direktur pengembangan teknologi industri badan riset dan inovasi nasional Dr.Eng. Hotmatua Daulay, M.Eng., B.Eng., Direktur pusat kedokteran tropis dr. Riris Andono Ahmad, MD, MPH, Ph.D., Koordinator kelompok substansi arbovirosis P2PTVZ dr. Asik, M.P.P.M., Ketua Yayasan Tahija Trihadi Saptoadi, dan Perwakilan World Mosquito Program (WMP) regional asia Dr. Claudia Surjadjaja.

Tidak dipungkiri keberhasilan teknologi Wolbachia mencapai angka efektifitas 77% terhadap penurunan angka kejadian dengue di Yogyakarta menjadi cermin besar bagi 8 kabupaten/kota lain, diantaranya Medan, Semarang, Gianyar, Kupang, Bekasi, Bandung, Jakarta barat, dan Bandar Lampung untuk mulai mengembangkan kapasitas daerah dalam implementasi teknologi Ae. aegypti ber-Wolbachia.

Dalam pemaparan oleh Prof. dr. Adi Utarini, Msc, MPH, Ph.D menjelaskan bahwa ACTIVATE hadir untuk mengisi gap yang kosong dengan proses transfer pembelajaran antara keberhasilan penelitian WMP Yogyakarta dan tingkat infeksi dengue di Indonesia sehingga keberhasilan penanggulangan dengue dapat dirasakan di seluruh Indonesia. Secara bertahap, Tim ACTIVATE merencanakan kegiatan selama satu tahun dimulai pada Juli 2021 dan berakhir di bulan yang sama pada tahun berikutnya guna mencapai tiga tujuan: pengkajian kebutuhan pelatihan delapan kabupaten/kota sasaran, peningkatan pengetahuan dan keterampilan di empat kabupaten/kota sasaran melalui program pelatihan, dan penyusunan rencana implementasi secara komprehensif di empat kabupaten terpilih lainnya.

“Program ACTIVATE turut mendukung implementasi strategi nasional penanggulangan dengue 2021-2025 dengan strategi yaitu penguatan kebijakan-manajemen program, kemitraan, serta peningkatan akses dan mutu-tatalaksana dengue,” pungkas Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes. Demi mencapai target tersebut tentunya program Activate mengharapkan dukungan dan komitmen dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota untuk mencapai tujuan daripada mempercepat penanggulangan dengue di Indonesia. (nadya)