SIHI INDONESIA KNOWLEDGE MANAGEMENT

SIHI INDONESIA KNOWLEDGE MANAGEMENT

Merupakan rangkuman kilas balik dari pertemuan rutin inovator SIHI Indonesia. Hingga saat ini sudah berjalan beberapa pertemuan rutin dan membahas banyak hal seperti pengaruh pandemi terhadap kegiatan para inovator, bagaimana langkah inovator untuk mengantisipasinya, hingga pandangan ahli epidemiologi kapan pandemi akan berakhir. Baru-baru ini kami (SIHI Indonesia) dan para inovator juga membahas sebuah topik menarik yang erat kaitannya dengan penggunaan sosial media untuk mempromosikan kegiatan sosial para inovator. Ayo cek selengkapnya di bawah!

Temu rutin pertama kali dilaksanakan padahari Jumat, 10 Maret 2022 secara daring melalui Zoom. Adapun cerita yang bisa dirangkum dari pertemuan ini adalah:

Temu rutin pertama kali dilaksanakan padahari Jumat, 10 Maret 2022 secara daring melalui Zoom. Adapun cerita yang bisa dirangkum dari pertemuan ini adalah:

  • Banyak tanggapan yang diperoleh dari masing-masing inovator yang hadir terkait dengan COVID-19 baik pada awal pandemi maupun gelombang ketiga COVID-19 (varian Omicron).
  • Harapan Fian:
    • Merasa cukup kaget ketika awal pandemi, karena tidak memiliki program mitigasi untuk keadaan seperti ini.
    • Banyak kegiatan yang berubah ketika awal pandemi, bahkan sempat mandeg selama 3 bulan pertama pandemi.
    • Akhirnya fokus utama kegiatan pada awal pandemi adalah memberi bantuan berupa bahan makanan untuk dampingan karena memang mengalami kesulitan ketika awal pandemi.
    • Namun perlahan-lahan bisa bangkit dengan penyesuaian protokol kesehatan yang ketat.
  • Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS)
    • Banyak kegiatan yang berubah ketika awal pandemi karena tidak bisa berkumpul.
    • Prokes juga dilaksanakan dengan ketat dan berhati-hati, baik oleh nakes masyarakat dampingan.
    • Penyebab utama kegiatan banyak berubah karena banyak yang belum divaksin.
    • Namun pada gelombang omicron sudah mulai terbiasa dan kegiatan juga dilaksanakan secara normal, hal ini karena masyarakat sudah terbiasa dan sudah banyak yang divaksin.
    • Cakupan vaksin 1 di masyarakat dampingan sudah 90%, vaksin 2 sudah 80%, namun vaksin booster baru sampai kabupaten/kota.
    • Banyak sekali masyarakat dampingan yang tidak percaya akan COVID-19 dan menganggap hanya memang musim/bulan sakit.
    • Selain itu banyak juga tantangan lain seperti banyak pasien COVID-19 yang tidak bisa mengakses layanan kesehatan karena banyak pemilik perahu yang tidak ingin isolasi setelah mengantar pasien COVID-19 dan akan mengganggu pemasukan secara ekonomi.
    • YKS berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat dampingan bahwa COVID-19 adalah penyakit yang nyata.
    • YKS juga menyediakan ambulance laut untuk membantu pasien COVID-19 dapat mengakses layanan kesehatan.
  • Sekolah Komplementer Cinta Ibu (SEKOCI)
    • Banyak sekali kegiatan yang banting stir menjadi kegiatan online/daring ketika awal pandemi.
    • Beberapa kegiatan yang masih bisa dilakukan secara offline/luring tetap dilakukan secara luring namun apabila tidak akan dilaksanakan secara daring.
    • Pada gelombang ketiga COVID-19 banyak kegiatan utama yang diundur seperti misalnya Grand Launching SEKOCI di Solo yang bekerjasama dengan Pemkot Solo.
    • Kegiatan yang di Yogyakarta juga banyak yang terkendala karena adanya PPKM level 4. 
  • Secara inovasi sosial sudah sangat bagus, namun kondisi pandemi menuntut untuk terus berinovasi agar inovasi-inovasi yang sudah direncanakan sebelumnya dapat dijalankan.
  • Inovator-inovator juga melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama pandemi, apa saja hal-hal yang perlu ditingkatkan, dll.
  • Evaluasi yang dilakukan SEKOCI dilakukan pada kelas luring. Kelas daring hanya sisipan untuk kelas luring, dan seringnya ibu hamil lebih memilih untuk kelas luring.
  • Swabantu Luhur Jiwo
    • Untuk kegiatan selalu dibarengi dengan prokes yang ketat dan sudah banyak kegiatan yang berjalan dengan normal.
    • Tantangan utama datang dari kekambuhan peserta dampingan. Karena kekambuhan dampingan sering kali membahayakan ODGJ dan ODDP yang lain.
    • Pemberdayaan ODGJ dan ODDP sudah mulai berjalan, mulai dari kegiatan membatik, membuat angpao, hingga menanam timun.
    • Cakupan vaksin 2 pada peserta dampingan sudah 100% dan sedang menunggu vaksin 3.
    • ODGJ dan ODDP sudah memiliki kesadaran untuk datang ke Puskesmas untuk melaksanakan vaksinasi. Namun beberapa kasus tim Swabantu dan Puskesmas yang datang ke rumah ODGJ dan ODDP.
  • Untuk gelombang ketiga sudah akan melandai karena sudah melewati masa puncak.
  • Pemerintah Indonesia juga sangat sigap dan gencar untuk memperoleh vaksin. Selanjutnya diprediksi COVID-19 akan menjadi penyakit biasa, namun perlu diperhatikan peningkatan kasus yang signifikan.
  • Namun untuk varian Omicron tidak terlalu mengancam seperti varian Delta. Hal ini dikarenakan cakupan vaksin yang sudah hampir menyeluruh.
  • Penyesuaian kegiatan inovasi dilakukan dengan prokes yang ketat. Apakah memang dilaksanakan daring, atau secara luring yang dilakukan di ruangan terbuka.
  • Topik yang menarik untuk dibahas pada pertemuan bulan selanjutnya:
    • Melakukan advokasi dan membuat briefpolicy
    • Proses pendaftaran inovasi menjadi lembaga sosial di bawah Dinkes.

  • Trend media sosial: WhatsApp, Instagram, Facebook dll.
  • TikTok menjadi media sosial tertinggi pemakaiannya, setelah Instagram
  • Keuntungan pemakaian media sosial:
  • Optimasi media sosial: Strategi & fokus untuk hasil jangka panjang, membangun hubungan baik dengan audiens, satu arah dalam berkomunikasi, memahami audiens.
  • Citra media sosial yang ingin dilihat: pemilihan nama, tujuan organisasi, nama yang mencuri perhatian, nama yang tidak melanggar aturan media sosial.
  • Desain yang dipilih untuk profile picture dari logo, foto, dan cover.
  • Copywriting: AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)

Diskusi:

  • [Harapan Fian] Bagaimana mengangkat isu tentang ketidakpemilikan identitas? 
  • Dapat dimulai dengan pengembangan konten dengan kolaborasi antara yang memiliki identitas dan tidak memiliki identitas. 
  • Penggunaan Influencer untuk membantu mengenalkan kegiatan di harapan fian. 
  • Seberapa krusial postingan foto di media sosial foto? 
  • Meminta izin dengan pihak yang mempunyai foto atau video, atau pilihan lain dengan penggunaan watermark
  • [Luhur Jiwo] Permintaan untuk mempraktekan pembuatan konten tentang apa yang inovator kerjakan tentang praktek-praktek yang baik.
  • Penggunaan canva untuk pembuatan konten dari template canva. Dapat dipakai dengan kata kunci.  
  • Penggunaan 6-8 detik video untuk menarik atensi audiens dengan penggunaan kata-kata seperti “Stop, menonton video” atau istilahnya clickbait. 
  • Seberapa pentingnya penerapan penyeragaman desain postingan sosial media? Bagaimana menyiasati agar follower tidak bosan dengan tampilan yang seragam dalam waktu lama (misal: “Bosen ah follow akunnya, isinya hijau mulu, template”). Seringkali penyeragaman juga berdampak ke pengurangan awareness terhadap postingan-postingan tertentu (misal: “Oh iya kah ada postingan tentang ini? Kirain postingan umum kayak biasanya, warnanya sama soalnya”). Apakah ada tips lain terkait penyeragaman desain ini?